Skip links

Perdagangan Karbon: Peluang Baru Indonesia Capai Net Zero Emission

Pendahuluan


Indonesia terus berupaya mengurangi emisi karbon untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE). Salah satu strategi utama adalah perdagangan karbon, yang memungkinkan pelaku industri membeli dan menjual kredit karbon.

    Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dan PT PLN (Persero) baru saja mengadakan FGD METI Roundtable Talk #3 bertema “Carbon Trading Unlocked: Insights and Strategies Across Industries”. Acara ini menghadirkan pemerintah, BUMN, dan sektor swasta untuk membahas strategi perdagangan karbon di Indonesia.

    Pentingnya Perdagangan Karbon dalam Transisi Energi


    Perdagangan karbon memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengurangi emisi mereka. Dengan skema ini, perusahaan yang menghasilkan emisi lebih rendah dapat menjual kredit karbon kepada perusahaan yang sulit mengurangi emisi.

      Beberapa manfaat utama perdagangan karbon adalah:

      • Meningkatkan investasi dalam energi bersih.
      • Mendorong inovasi teknologi rendah emisi.
      • Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya energi hijau.
      • Membantu pencapaian target emisi nasional.


      Indonesia memiliki potensi besar dalam perdagangan karbon, terutama karena sumber daya alamnya yang melimpah. Deputi BPLH Ary Sudjianto menekankan bahwa Indonesia bisa menurunkan emisi hingga 31,89% secara mandiri dan 43,20% dengan dukungan internasional.

      Peran Pemerintah dan Sektor Swasta


      Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk mendukung perdagangan karbon, seperti:

        • Implementasi Nilai Ekonomi Karbon (NEK) dalam kebijakan nasional.
        • Penguatan regulasi dan tata kelola pasar karbon.
        • Insentif bagi perusahaan yang berinvestasi di energi bersih.


        Di sisi lain, sektor swasta juga memiliki peran penting. IDX Carbon, sebagai platform perdagangan karbon, mencatat transaksi 1,56 juta tCO₂e dengan total nilai Rp58,8 miliar sejak 2023.

        Tantangan dan Peluang Implementasi Perdagangan Karbon


        Meskipun menjanjikan, perdagangan karbon masih menghadapi tantangan, seperti:

          • Kurangnya infrastruktur dan regulasi yang kuat.
          • Harga karbon yang belum stabil.
          • Kurangnya pemahaman di kalangan industri mengenai manfaat perdagangan karbon.


          Namun, peluang besar tetap ada. Dengan regulasi yang tepat dan sinergi lintas sektor, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam perdagangan karbon di kawasan Asia Tenggara.


          Perdagangan karbon adalah langkah strategis untuk mencapai Net Zero Emission di Indonesia. Dukungan pemerintah, inovasi teknologi, dan partisipasi sektor swasta akan mempercepat transisi energi bersih.

            Dengan regulasi yang jelas dan ekosistem perdagangan karbon yang kuat, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam pasar karbon global.

            You may also like

            Leave a comment