Skip links

Inovasi ESG: Solusi Pengelolaan Limbah Elektronik di Azko Bali

Denpasar – Prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin menjadi standar dalam operasional bisnis di Indonesia. Salah satu implementasi nyata datang dari PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), yang menggulirkan program Bisa Baik (Bersama Atasi Sampah Barang Elektronik) di gerai Azko di Living World, Denpasar, Bali.

Program ini menawarkan dropbox sebagai tempat pengumpulan limbah elektronik, seperti kipas angin, bohlam, penyedot debu, dan setrika. Barang-barang ini kemudian dikelola agar tidak mencemari lingkungan. Sebagai bentuk apresiasi, konsumen mendapatkan diskon 10% untuk pembelian produk elektronik di Azko setelah berpartisipasi dalam program ini.

ESG dan Urgensi Pengelolaan Limbah Elektronik


Penerapan ESG menuntut perusahaan untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial. Dalam aspek lingkungan (Environmental), program Bisa Baik berfokus pada pengelolaan limbah elektronik yang sering kali berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menjadi sumber pencemaran.

Barang elektronik mengandung bahan berbahaya, seperti merkuri, timbal, dan kadmium, yang dapat merusak ekosistem jika tidak dikelola dengan baik. Dengan adanya dropbox ini, ACES dan Azko membantu mengurangi dampak negatif limbah elektronik, sekaligus mendorong kebiasaan baru dalam masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Komitmen Sosial dan Inovasi Bisnis


Dari aspek sosial (Social), program ini bukan hanya tentang daur ulang, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Konsumen diberikan insentif berupa diskon 10%, sehingga mereka lebih terdorong untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan.

Tak hanya itu, dalam rangka memperkenalkan identitas merek barunya, Azko menggelar Azko Day pada 8-9 Februari 2025. Kegiatan ini menghadirkan workshop dan olahraga, yang bertujuan untuk menginspirasi gaya hidup lebih sehat dan berkelanjutan.

Transparansi dan Keberlanjutan dalam Tata Kelola


Dari sisi Governance, langkah yang diambil ACES dan Azko menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengintegrasikan ESG dalam strategi bisnis mereka tanpa mengorbankan aspek komersial. Inovasi seperti dropbox limbah elektronik dan pemberian diskon adalah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.

Selain itu, penerapan strategi berbasis ESG juga dapat berdampak positif pada citra perusahaan dan kepercayaan investor. Hal ini terbukti dengan kenaikan harga saham ACES sebesar 1,36% pada 7 Februari 2025, yang menunjukkan bahwa pasar semakin mengapresiasi perusahaan yang menerapkan prinsip keberlanjutan.

ESG: Standar Baru dalam Bisnis Modern


Program Bisa Baik menjadi contoh bagaimana prinsip ESG dapat diterapkan dalam industri ritel elektronik. Dengan mengelola limbah secara bertanggung jawab, memberikan manfaat bagi masyarakat, dan menjaga transparansi dalam tata kelola, perusahaan seperti ACES dan Azko membuktikan bahwa keberlanjutan bukan hanya tren, tetapi sebuah kebutuhan bisnis masa depan.

Ke depan, model bisnis berbasis ESG akan semakin berkembang. Perusahaan yang mampu beradaptasi dan menghadirkan solusi nyata dalam pengelolaan lingkungan dan sosial akan menjadi pemimpin di era ekonomi berkelanjutan.

You may also like

Leave a comment