Jakarta – Isu perubahan iklim semakin mendesak. Perusahaan dituntut lebih transparan dalam mengelola dampak lingkungannya. Salah satu langkah penting adalah menyusun GHG Inventory atau inventarisasi emisi gas rumah kaca.
Artikel ini membahas pentingnya GHG Inventory, regulasi di Indonesia, hingga panduan teknis perhitungan emisi sesuai standar internasional.
Apa Itu GHG Inventory
GHG Inventory adalah proses pencatatan sistematis semua sumber gas rumah kaca yang dihasilkan perusahaan.
Inventarisasi ini mencakup emisi langsung dari aktivitas operasional dan emisi tidak langsung dari rantai pasok.
Pentingnya GHG Inventory bagi Perusahaan
Perusahaan perlu melakukan inventarisasi emisi untuk mengukur carbon footprint perusahaan.
Menurut World Bank (2022), perusahaan dengan GHG Inventory yang jelas lebih dipercaya investor dan masyarakat.
Laporan ini juga membantu perusahaan merancang strategi efisiensi energi dan mendukung tujuan keberlanjutan jangka panjang.
Metode Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca
Metode perhitungan emisi biasanya mengikuti standar GHG Protocol.
Terdapat tiga kategori utama:
- Emisi langsung dari fasilitas perusahaan.
- Emisi tidak langsung dari konsumsi energi.
- Emisi rantai pasok, termasuk transportasi dan distribusi.
Dengan perhitungan emisi akurat, perusahaan dapat menentukan prioritas pengurangan gas rumah kaca.
Regulasi Emisi di Indonesia
Pemerintah Indonesia mendorong perusahaan menyusun GHG Inventory melalui regulasi nasional.
Kebijakan ini sejalan dengan komitmen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) untuk menurunkan emisi 31,89% pada 2030.
Regulasi ini mewajibkan pelaporan emisi pada sektor energi, industri, dan transportasi.
GHG Protocol dan ISO 14064
Dua standar internasional paling sering digunakan adalah GHG Protocol dan ISO 14064.
GHG Protocol menyediakan metodologi global untuk inventarisasi emisi.
Sedangkan ISO 14064 memberi panduan teknis verifikasi emisi agar laporan dapat dipercaya.
Kombinasi keduanya mendukung transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
GHG Inventory dan Target Net Zero Emissions
Banyak perusahaan telah berkomitmen mencapai Net Zero Emissions.
GHG Inventory membantu memantau progres target tersebut dengan data yang terukur.
Perusahaan energi, manufaktur, hingga finansial mulai menjadikan inventarisasi emisi sebagai dasar strategi dekarbonisasi.
Panduan Edukasi GHG Inventory untuk Perusahaan
Menerapkan GHG Inventory membutuhkan pemahaman teknis. Oleh karena itu, edukasi GHG Inventory sangat penting.
Langkah awal: identifikasi sumber emisi utama, lalu kumpulkan data energi dan aktivitas.
Selanjutnya, gunakan faktor emisi sesuai standar nasional atau internasional.
Banyak lembaga menyediakan panduan GHG Inventory agar perusahaan tidak keliru dalam perhitungan.
GHG Inventory adalah instrumen penting untuk mengukur dan mengurangi emisi.
Inventarisasi yang transparan mendukung reputasi perusahaan, menarik investor, serta membantu mencapai komitmen Net Zero Emissions.
Dengan mengikuti standar GHG Protocol dan ISO 14064, perusahaan Indonesia dapat bersaing secara global.
Edukasi yang tepat akan memastikan laporan inventarisasi emisi lebih kredibel dan bermanfaat bagi semua pihak.
Maksimalkan Inventarisasi Emisi Anda dengan Daun+!
Daun+ menawarkan training GHG Inventory praktis untuk membantu perusahaan Anda mengelola dan mengurangi emisi gas rumah kaca sesuai dengan standar internasional. Dapatkan panduan lengkap dan langkah-langkah teknis untuk menyusun laporan emisi yang akurat.
Hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut:
Email: [email protected]
WhatsApp: +6285117403286